Energi Geo (Bumi) thermal (panas) berarti memanfaatkan panas
dari dalam bumi. Inti planet kita sangat panas- estimasi saat ini adalah,500
celcius (9,932 F)- jadi tidak mengherankan jika tiga meter teratas permukaan
bumi tetap konstan mendekati 10-16 Celcius (50-60 F) setiap tahun. Berkat
berbagai macam proses geologi, pada beberapa tempat temperatur yang lebih
tinggi dapat ditemukan di beberapa tempat. Energi panas Bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi
sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal
dari panas matahari yang diserap olehpermukaan bumi. Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim angin atau air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi listrik. Sekitar 10
Giga Watt pembangkit listrik tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh dunia pada tahun 2007,
dan menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia. Pembangkit listrik
tenaga panas Bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana
temperatur tinggi dari sumber panas Bumi tersedia di dekat permukaan.
Pengembangan dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telah
memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas Bumi dari
lempeng tektonik terdekat. Efisiensi termal dari pembangkit listrik tenaga
panas Bumi cenderung rendah karena fluida panas Bumi berada pada temperatur
yang lebih rendah dibandingkan dengan uap atau air mendidih. Berdasarkan hukum
termodinamika, rendahnya temperatur membatasi efisiensi dari mesin kalor dalam
mengambil energi selama menghasilkan listrik. Sisa panas terbuang, kecuali jika
bisa dimanfaatkan secara lokal dan langsung, misalnya untuk pemanas ruangan.
Efisiensi sistem tidak memengaruhi biaya operasional seperti pembangkit listrik
tenaga bahan bakar fosil.
Menurut Direktur Operasi PT Rekayasa Industri (PT
Rekind) Alex Dharma Balen (14 juni 2013) energi panas bumi saat ini telah
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 negara, termasuk Indonesia. Saat
ini Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia, dengan
setidaknya 29 giga watt total potensi panas bumi. Energi panas bumi merupakan
energi yang ramah lingkungan karena fluida panas bumi setelah energi panas
diubah menjadi energi listrik, fluida dikembalikan ke bawah permukaan
(reservoir) melalui sumur injeksi.
Keuntungan Tenaga
Panas Bumi
Menempatkan panas untuk bekerja, Dimana
sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat langsung
dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara
geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan
rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan. Bahkan di tempat dimana
penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan
ke permukaan dan kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur
di bawah tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan
untuk menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim
panas.
Pembangkit listrik, Pembangkit
Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur dengan kedalaman sampai 1.5 KM atau
lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang sangat panas. Beberapa pembangkit
listrik ini menggunakan panas dari cadangan untuk secara langsung menggerakan
turbin. Yang lainnya memompa air panas bertekanan tinggi ke dalam tangki
bertekanan rendah. Hal ini menyebabkan "kilatan panas" yang digunakan
untuk menjalankan generator turbin. Pembangkit listrik paling baru menggunakan
air panas dari tanah untuk memanaskan cairan lain, seperti isobutene, yang
dipanaskan pada temperatur rendah yang lebih rendah dari air. Ketika cairan ini
menguap dan mengembang, maka cairan ini akan menggerakan turbin generator.
Pemanfaatan panas bumi relatif ramah lingkungan, terutama
karena tidak memberikan kontribusi gas rumah kaca, sehingga perlu didorong dan
dipacu perwujudannya; pemanfaatan panas bumi akan mengurangi ketergantungan
terhadap bahan bakar minyak sehingga dapat menghemat cadangan minyak bumi. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan.
Pembangkit listik tenaga geothermal juga menghasilkan listrik sekitar 90%,
dibandingkan 65-75 persen pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Refrensi :
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/geothermal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar